Miniatur Indonesia di SMAK Kosayu Malang.
MalangSatu – Sebanyak 1.226 orang peserta didik (siswa) baru diterima untuk menempuh pendidikan di SMAK Kolese Santo Yusuf (Kosayu) Malang.
1.226 orang peserta didik tersebut menurut Kepala Sekolah SMAK kosayu, Pieter Harjanto M.Pd berasal dari 233 Sekolah Menengah Pertama (SMP) asal 27 Provinsi di Indonesia.
“Tentunya mereka berangkat dari lokasi atau daerah yang berbeda termasuk latar belakangnya masing-masing. Giat Pelangi Bangsaku IX di SMAK Kosayu Malang yang menampilkan budaya dari 14 wilayah Nusantara ini akan memberikan gambaran dan perubahan yang sangat mendasar karena para siswa akan mengetahui budaya di daerah lainnya. Itulah kita, Itulah miniatur Indonesia yang ada di SMAK Kosayu Malang,” ujar Pieter Harjanto.
Pelangi Bangsaku IX SMAK Kosayu Malang ini berisi Pameran dan Pagelaran Budaya Nusantara selama dua hari secara virtual karena kondisi pandemi Covid-19 belum usai.
“Kami mencintai Indonesia, kami menjalin persatuan semua warga dan kami mengajak terutama anak didik kami dan semua pelajar di Indonesia untuk saling menghormati perbedaan. Kebhinekaan ini adalah kekayaan kita, jika kita dapat saling menghormati maka terciptalah NKRI yang damai dan dapat berperan untuk memajukan perdamaian di seluruh dunia. Itu adalah cita-cita mulia yang kami impi-impikan dan kami mulai dengan kegiatan Pelangi Bangsaku ini,” ungkap Kepala SMAK Kosayu Malang.
Meski dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan kali ini harus digelar secara virtual, Pelangi Bangsaku IX SMAK Kosayu Malang ini tetap berjalan seru dan meriah. Para siswa yang selama ini tinggal di asrama dan telah menjalankan protokol kesehatan nampak berada di areal sekolah untuk menikmati sajian Pelangi bangsaku IX secara bersama-sama.
Ketua Pelaksana Pelangi Bangsaku IX SMAK Kosayu, Bismo Pandoyo S.Pd menjelaskan bahwa selama dua hari pelaksanaan Pelangi Bangsaku akan ada 14 tim Persaudaraan Anak kolese Santo Yusuf (Paksy) yang akan menampilkan budaya Nusantara dalam bentuk lomba menyanyi lagu daerah, pagelaran tari adat daerah dan lain sebagainya.
“Ada tujuh Paksy yang akan tampil setiap harinya dimana setelah pukul 10.00 WIB para peserta akan mengikuti pameran di masing-masing daerah Nusantara di website SMAK Kosayu Malang yakni www.smakkosayumalang.sch.id/pelangibangsaku9. Tema budaya atau icon Pelangi bangsaku kali ini adalah Jawa Non Jatim (Janoja) dimana kali ini difokuskan pada budaya Betawi,” ujar Bismo Pandoyo.
Selain menikmati informasi tentang berbagai kekayaan daerah di seluruh Nusantara, pengunjung pameran juga dapat melakukan pemesanan makanan khas daerah yang akan dikirim dari tempat asal makanan khas itu berasal.
“Jadi yang dapat dipesan adalah bukan makanan basah, sehingga nanti akan dikirim oleh peserta didik kami yang saat ini ada di daerah masing-masing,” ungkap Ketua Pelaksana Pelangi Bangsaku IX.
Sementara itu, Pembina Paksy Jawa Non Jatim (Janoja), Ika Tyas Intani S.Pd. menyampaikan pembukaan Pelangi Bangsaku IX di hari pertama ini dimulai dengan Upacara adat Palang Pintu yang dilanjutkan dengan Tari pembukaan yaitu Lenggang Nyai khas Betawi.
“Jadi kebetulan anak-anak yang Janoja (Jawa Non Jatim) kebanyakan telah berada di asrama sekolah sehingga langsung dapat melakukan perekaman video di sekitar sekolah dan melakukan upacara Palang Pintu dan Tari Lenggang Nyai,” ungkap Ika Tyas Intani.
Menurut Ika, secara teknis proses penampilan para siswa SMAK Kosayu yang berada di masing-masing wilayah Nusantara itu akan mengirimkan hasil penampilannya yang direkam sendiri kepada panitia Pelangi bangsaku IX. Setelah seluruh karya telah diterima, maka panitia Pelangi bangsaku IX yang akan menata semua karya tersebut untuk ditampilkan hari ini dan besok sehingga dapat dinikmati secara virtual.
Pembukaan Pelangi Bangsaku IX kali ini dihadiri oleh beberapa pejabat secara virtual seperti Uskup Keuskupan Agung Jakarta yang juga menjadi Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo SH., M.I.P., Wali Kota Malang Drs H. Sutiaji, Hingga Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang.
Wali Kota Malang Drs H. Sutiaji dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat atas terlaksananya pagelaran seni budaya Pelangi Bangsaku ke IX SMAK Kosayu Malang.
“Saya ucapkan terimakasih kepada SMAK kolese Santo Yusuf Malang atas inisiasi dan peran aktifnya dalam menghidupkan kembali seni budaya Nusantara. Semoga SMAK Kosayu dapat tetap eksis mempertahankan pagelaran seni budaya Pelangi Bangsaku ini. Pagelaran ini penting bagi para siswa didik dan masyarakat umum, karena saya percaya dan optimis melalui rajutan budaya ini kita mampu merajut suatu persatuan dan kesatuan,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Sementara itu, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia yakni Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo menyampaikan pihaknya menyambut dengan penuh rasa syukur atas pagelaran Pelangi Bangsaku ke IX keluarga besar SMAK Kolese Santo Yusuf Malang.
“Bertitik tolak dari komunitas SMAK Kosayu sendiri, kebudayaan dikembangkan dan cinta akan budaya ditumbuhkan dalam keluarga besar Kolese Santo Yusuf ini. Pelangi Bangsaku ini dilaksanakan di bulan Oktober disaat kita memperingati dan merayakan hari Sumpah Pemuda. Saya yakin cinta akan budaya tidak mungkin dikembangkan tanpa landasan cinta tanah air. Semoga momentum Sumpah Pemuda 2021 ini menjadi latar belakang dilaksanakannya Pelangi Bangsaku,” ungkap Uskup Keuskupan Agung Jakarta ini.
Mengingat icon budaya Pelangi bangsaku IX kali ini mengambil tema Janoja (Jawa Non Jatim), Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH., M.I.P. juga hadir dalam pembukaan Pelangi Bangsaku IX pagi tadi.
“Saya sebenarnya ingin sekali hadir langsung di acara Pelangi Bangsaku SMAK Kosayu Malang untuk melihat dan menikmati karya-karya para siswa SMAK Kosayu Malang. Saya berharap Pelangi Bangsaku ini ada kuratornya sehingga ada catatan dan evaluasi pada setiap karyanya karena tentunya para siswa ingin terus berkarya. Selagi muda, sudah sepantasnya tidak takut untuk berkarya. Sukses terus dan jangan lupa nasehat guru dan orangtuamu karena masa depanmu bergantung kepada mereka,” ujar Gubernur Jawa Tengah. (Red)