MalangSatu – Meskipun masih tengah dalamvkondisi Pandemi Covid-19, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat Asih Widi Lestari, S.AP., M.AP untuk mampu menyelesaikan studinya.
Asih Widi Lestari yang merupakan Dosen program studi Administrasi Publik di Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Kota Malang tersebut mengikuti sidang terbuka di Universitas Diponegoro secara online hari Senin kemarin (28/12/2020).
Asih mempertahankan disertasinya yang berjudul ‘Jaringan Aktor dalam Pembangunan Pariwisata Berbasis Sustainable Development di Kota Batu’ di hadapan Dr. AP. Tri Yuniningsih, M.Si selaku penguji internal dan Dr. Ismiyarto, SH., M.Si selaku penguji eksternal.
“Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah, Alhamdulillah bisa diberi kelancaran sampai bisa mendapatkan gelar doktor. Terima kasih juga kepada seluruh pihak yang membantu, tim promotor, tim penguji, teman-teman, dan terutama suami saya yang selalu memberi semangat dalam pengerjaan disertasi ini,” ungkap wanita yang akrab dipanggil Ari itu.
Rasa syukur tak habis-habis disampaikan Ari, karena dirinya dinyatakan lulus ujian dengan IPK 3,94 sehingga berhak menyandang predikat Cumlaude.
Ari mengerjakan disertasi penerima beasiswa BPPDN Kemendikbud 2017 itu selama dua tahun dengan bimbingan Prof. Dr. Sri Sumitri, M.Si selaku promotor, Prof. Dr. Endang Larasi, M.Si selaku co-promotor I, dan Dr. Hardi Warsono, MTP selaku co-promotor II.
Disertasi anggota Jalasenastri itu diharapkan dapat membantu pengembangan pembangunan pariwisata di Kota Batu dengan strategi yang tepat.
“Kota Batu merupakan kota pariwisata yang harus dikembangkan dan butuh strategi yang tepat yaitu penguatan jaringan aktor sehingga terwujud pembangunan pariwisata yang sustainable,” ungkap perempuan ramah ini.
Prestasi Ari ini membuat sang suami, Sertu SBA Dhika Bagus Wicaksono, S.AP mengaku bangga dan mengungkapkan bahwa kegigihan, semangat, serta kesabaran merupakan faktor kesuksesan istrinya untuk dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dan meraih gelar doktor di usia muda yaitu 29 tahun.
“Saya bangga sekali atas prestasi istri saya. Dia gigih, ulet, sabar dan suka belajar. Itulah sebabnya dia bisa sukses meraih gelar doktor di usianya yang masih muda ini. Di luar pendidikan dan pekerjaannya, dia juga seorang istri yang sangat baik bagi saya,” pungkas Sertu SBA Dhika Bagus Wicaksono, S.AP. (Red)
Berita ini telah dimuat di AdaDiMalang