MalangSatu – Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang pencegahan dan penatalaksanaan kesehatan gigi dan mulut dan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut siswa sekolah dasar di era pandemi Covid-19, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya (FKG UB) melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dipimpin oleh Drg. Merlya, M.MRS bersama tim yang terdiri dari drg.Zefry Zainal A., Sp.BM, M.Ked.Klin, drg.Dyah N.P,M.Kes, drg.Khusnul M, Sp.Perio, Trias Arlis Subekti dan Renita Rahma Chairu Nisa ini melatih para siswa dari beberapa Sekolah Dasar (SD) di kota Malang untuk menjadi dokter cilik.
“Kegiatan pengabdian masyarakat Hibah PNBP FKG UB ini dilaksanakan secara daring (online) ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 17 Oktober 2020 dan 24 Oktober 2020,” ungkap drg Merlya, M.MRS.
Menurut Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat FKG UB ini, dengan pengabdian masyarakat secara daring tersebut juga dimanfaatkan untuk melakukan pendidikan jarak jauh terhadap siswa Sekolah Dasar di Malang sebagai feedback positif terhadap jejaring Sekolah Dasar yang bekerjasama dengan FKG UB.
Kegiatan pengabdian masyarakat FKG UB ini dilaksanakan sebagai dukungan terhadap program yang dijalankan oleh pemerintah yaitu meningkatkan upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan gigi dan mulut khususnya di usia 12 tahun dalam kegaitan UKGS di SD wilayah kerja Puskesmas.
“Dalam kondisi pandemi Coid-19 ini, penyampaian materi penyuluhan atau promotifnya tidak dilakukan dengan tatap muka, karena menghindari resiko penularan atau transmisi lokal dari virus Covid-19,” ungkap perempuan ramah ini.
Diharapkan pengabdian masyarakat FKG UB ini dapat mewujudkan program Indonesia Bebas Karies 2030, dimana Kementerian Kesehatan telah menetapkan Komite Kesehatan Gigi dan Mulut yang bertugas membantu Kementerian Kesehatan dalam menyusun rencana strategis dan rencana aksi upaya kesehatan gigi dan mulut.
Strategi untuk mencapai Indonesia Bebas Karies di 2030 yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan meningkatkan kemandirian melalui peran serta masyarakat dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut mulai dari janin sampai lansia (continuum of care).
“Selain itu dapat dilakukan dengan peningkatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) seperti kegiata pengabdian masyarakat yang kita lakukan dengan para siswa SD di kota Malang kali ini. Para siswa diajarkan tentang kesehatan Gigi dan Mulut sehingga menjadi dokter cilik guna menyosialisasikan bagaimana menjaga kesehatan gigi dan mulut kepada murid-murid yang lainnya,” ungkap drg Merlya, M.MRS.
Metode penyuluhan dengan teknik bola salju (snow ball tecnique) yang dilaksanakan pada tanggal 17 November 2020 melibatkan 6 SD dimana masing-masing sekolah diwakili oleh 5 Dokter Cilik (Dokcil) dan satu guru pendamping yang mengikuti Training of Trainer (TOT).
Penyuluhan tersebut didampingi oleh Enam orang dokter gigi dari FKG UB yang menyampaikan materi 6 tentang kesehatan gigi dan mulut serta gigi persistensi dengan media berupa powerpoint dan e book tentang persistensi.
“Pada tanggal 24 November 2020 masing-masing dokcil memberikan penyuluhan ke Lima org temannya. Sehingga dengan 25 orang setiap sekolah maka akan ada 150 siswa SD yang dibagi ke dalam Breakoutroom,” ungkap perempuan ramah ini.
Meskipun dilaksanakan secara daring, namun animo dan semangat para siswa SD mengikuti pelatihan tersebut sangat tinggi karena disampaikan dengan cara-cara yang menarik bagi para siswa SD yang mengikutinya. (Red)
Berita ini telah dimuat pada media AdaDiMalang