Malam hari ini para peserta lokakarya nasional Universitas Negeri Malang dijamu oleh Pemkot Malang di halaman Balaikota Malang.
Indikraf.id, Kota Malang – Apresiasi Pelaksanaan Lokakarya Nasional yang membahas tentang pembangunan berkelanjutan di tengah dampak perubahan iklim yang digelar oleh Universitas Negeri Malang (UM) mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Salah satunya adalah dari Pemerintah Kota Malang, yang mengundang para panitia dan peserta lokakarya nasional dari 71 perguruan tinggi di Indonesia ini hadir di Haaman Balaikota Malang untuk mengikuti jamuan makan malam malam tadi.
Pemerintah Kota Malang yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST., MT., menyambut rombongan peserta lokakarya nasional yang hadir dipimpin oleh Rektor UN Prof. Dr. Hariyono, M.Pd.
“Kehadiran perwakilan dari 71 perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti Lokakarya Nasional di UM merupakan bukti nyata kepedulian bersama terhadap isu-isu yang semakin mendesak sehingga menjadi sebuah kewajiban bagi semua untuk mulai mengambil langkah-langkah strategis dan taktis dalam rangka menjaga pembangunan lingkungan yang sustainable,” ungkap Erik Setyo Santoso.
Dalam melakukan pembangunan, menurut Erik Pemerintah Kota Malang selalu mengedepankan kolaborasi hexahelic dimana Perguruan Tinggi yang ada di Kota Malang ada di dalamnya, termasuk Universitas Negeri Malang.
“Lokakarya ini menjadi upaya yang sangat strategis untuk meningkatkan kesadaran pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui berbagai diskusi-diskusi dan pertukaran ide yang dilakukan UM, dimana saya yakin UM telah menghasilkan banyak wawasan dan inspirasi untuk membangun daerah yang lebih hijau dan berkelanjutan yang nantinya juga akan menjadi salah satu dasar bagi Pemerintah Kota Malang untuk mengambil satu langkah kebijakan strategis terkait hal tersebut,” pungkas Erik Setyo Santoso.
Apresiasi berikutnya datang dari salah satu peserta Lokakarya Nasional yang datang dari pulau Sulawesi yakni Prof. Dr. Drs. H. Supardin, MHI yang merupakan Kepala Pusat Kajian Islam Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
“Alhamdulillah Kami sering ikut kegiatan seperti ini dan kegiatan Lokakarya Nasional di UM hingga perjamuan malam hari ini sungguh luar biasa karena kita dapat menerima materi terkait dengan kampus hijau yang berkelanjutan, dimana semua perangkat-perangkat yang ada di sana itu dapat meminimalisasi pengeluaran kampus,” ungkap Prof. Supardin.
Menurutnya, banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir pengeluaran kampus seperti penggunaan teknologi energi terbarukan seperti menggunakan tenaga surya, angin, air dan seterusnya.
“Lokakarya di Universitas Negeri Malang ini menurut saya luar biasa dan saya sangat mengapresiasi panitia apalagi sampai kita diundang dan dijamu oleh Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota Malang malam tadi. Ini seperti sebuah ungkapan bahwa kita ini memang berkelanjutan, dimana semua pemerintah termasuk Pemerintah Kota Malang juga memberikan perhatian terhadap lingkungan hijau yang berkelanjutan,” pungkas Prof. Supardin.
Ditemui di sela-sela jamuan makan malam, Rektor Universitas Negeri Malang (UM), Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas jamuan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Malang kepada para peserta Lokakarya Nasional yang digelar oleh Universitas Negeri Malang hari ini.
“Tentunya kami yang berada di wilayah kota Malang yang merupakan bagian dari Malang Raya ini sangat berharap Pemerintah Kota Malang, Kota Batu dan Pemerintah Kabupaten Malang tempat kampus-kampus besar berada ini dapat terus berelasi , bersinergi agar kajian-kajian akademik itu tidak berhenti pada ruang seminar ataupun ruang lokakarya tetapi menjadi gerakan sosial kita bersama. Dengan begitu maka masyarakat Malang Raya ini dapat lebih ramah lingkungan, sehingga orang yang datang ke Malang dapat menikmati keindahan alam sekaligus iklim yang menyejukkan. ini adalah tanggung jawab kita bersama, ujar Prof. Hariyono.
Menurut Prof. hariyono, Universitas Negeri Malang (UM) memiliki komitmen untuk ikut bertanggung jawab terhadap masa depan kehidupan dimana salah satunya adalah bagaimana pembangunan yang berkelanjutan (SDG’s) itu dapat kita realisasikan dan itu memerlukan kerjasama semua pihak termasuk melalui kegiatan selama tiga hari di UM mulai dari Lokakarya Nasional yang diikuti oleh perwakilan dari 71 perguruan tinggi di Indonesian hingga Seminar Internasional hari kamis besok.
“Alhamdulillah Pemerintah Kota Malang juga memiliki komitmen untuk membangun kota yang berkelanjutan dan konsep yang ramah lingkungan itu menjadi tanggung jawab kita dan mudah-mudahan malang itu bisa menjadi salah satu ikon di dalam membangun proses yang lebih mengutamakan prinsip-prinsip yang ramah lingkungan sekaligus ramah dengan rakyat sehingga partisipasi masyarakat makin tinggi ke depan. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Lustrum ke-70 Universitas Negeri Malang untuk mengembangkan konsep pembangunan yang berkelanjutan,” tukas Prof. Hariyono. (Red)