Indikraf – Anak muda memang sarat dengan energi untuk berbuat banyak hal, termasuk dalam hal kebaikan. Ide dan kreatifitas juga selalu melekat pada generasi jaman sekarang, apalagi dengan kemajuan teknologi yang berkembang begitu pesat.
Menyadari begitu banyak perubahan yang terjadi dan dampak yang disebabkan oleh pandemi akibat merebaknya Virus Corona (Covid-19) yang hampir dua tahun ini tak juga kunjung usai, membuat para generasi muda dari Malang Raya dan kota-kota lain merasa gelisah. Ingin berbuat sesuatu namun kondisi yang belum normal membuat mereka rasanya tak mampu berbuat banyak.
Namun bukan anak muda namanya jika akal budi dan kreativitas tidak dipergunakan saat ingin melakukan sesuatu.
Semua kegelisahan melihat pandemi Covid-19 dengan segala suka, duka dan cerita yang ada diwujudkan dalam sebuha karya puisi yang dapat mengekspresikan generasi muda melihat fenomena yang ada ini. Bahkan semua karya dari 130 orang anak muda dari berbagai daerah di Indonesia ini diwujudkan dalam sebuah buku yang diberi judul ‘KATA’ yang memiliki makna Kamu, Aku dan Kita tersebut akhirnya bisa diwujudkan dan dilaunching hari Sabtu lalu (29/01/2022).
Kegelisahan melihat dan menjalani pandemi yang diwujudkan menjadi suatu karya puisi tersebut kemudian diwujudkan menjadi donasi bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 tersebut.
“Jadi ini merupakan wujud simpati dan empati kita terhadap masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 ini. Semua royalti buka KATA yang terjual akan kami sumbangkan bagi masyarakat yang membutuhkan,” ungkap inisiator Buku KATA, Zhafran A. Dhia.
Menurut Zhafran, semua puisi yang ditulis dan dijadikan buku oleh Project Bersua melalui Bukuin Publishing tersebut mengambil tema tentang pandemi covid-19 sebagai kisah dan pandangan para penulis melihat dan menjalani kondisi pandemi covid-19 tersebut.
“Dari komunikasi dan kordinasi yang kami lakukan akhirnya kami sepakati untuk melaunching Buku KATA hari ini sekaligus untuk pre order Buku KATA, sekaligus menjadi ajang silahturahmi bagi para penulis buku ataupun generasi muda yang ingin bergabung dengan Project Bersua sebagai komunitas penulis yang dibentuk dan menerbitkan buku KATA ini,” ungkap Zhafran.
Pria yang hobi menulis puisi dan mengenakan topi ini lebih lanjut menjelaskan saat launching Buku KATA kali ini telah ada 50 buku KATA yang terjual dengan jumlah royalti lebih dari Rp.900 ribu yang siap didonasikan.
“Alhamdulillah sudah hampir 50 buku yang terjual di sore ini saja dan rencananya masih akan ada yang mau membeli buku KATA selain ingin membaca karya teman-teman, juga karena ingin turut serta berdonasi bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19,” ujar Zhafran.
Mengambil tema ‘Damar Wulan’, acara launching buku KATA dan pre order tersebut diisi dengan berbagai acara selain talkshow membahas Buku KATA, Project Bersua juga menghadirkan live musik untuk menghibur pengunjung acara di BU.MI Cafe Sawojajar ini.
Pameran sketsa dan musikalisasi puisi juga menjadi salah satu rangkaian acara kegiatan launching Buku KATA yang diharapkan akan menjadi kegiatan awal untuk kegiatan-kegiatan project Bersua berikutnya.
“Kami berharap kegiatan launching Buku KATA ini akan berlanjut dengan kegiatan-kegiatan yang lain dari Project Bersua di masa yang akan datang,” pungkas Zhafran. (Red)
Artikel ini telah dimuat di AdaDiMalang