Dibahas oleh AIABI dalam kegiatan Seminar nasional dan kongres Nasional di FIA Universitas Brawijaya (FIA UB).
Indikraf – Pandemi Covid-19 yang merupakan krisis multidimensional telah memporak-porandakan lini kehidupan masyarakat, termasuk di Indonesia.
Kehidupan normal yang dijalani seperti biasanya tak lagi boleh dilakukan dan musti mengikuti berbagai peraturan atau pengetatan untuk tetap dapat beraktivitas.
Tidak hanya berbagai lini kehidupan masyarakat. Bisnis dari skala kecil, menengah hingga multi nasionalpun turut terdampak dan harus mengambil berbagai cara dan upaya agar tetap bertahan.
Menyadari perubahan yang sangat drastis terjadi saat pandemi akibat civid-19 tersebut, membuat para akademisi dari berbagai kampus yang tergabung dalam Asosiasi Ilmu Administrasi Bisnis Indonesia (AIABI) akan membahas bagaimana transformasi bisnis pasca pandemi covid-19 dalam sebuah seminar nasional yang dilaksanakan oleh AIABI di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB).
Pembukaan seminar nasional yang juga dilanjutkan dengan Kongres Nasional AIABI tahun 2022 tersebut rencananya akan dibuka pukul 08.00 WIB besok, Selasa (26/07/2022).
Ditemui dalam sesi Konferensi Pers di gedung B FIA UB, Ketua AIABI Periode 2016 – 2020, Prof. Dr. Kusdi Raharjo, DEA menyampaikan bahwa dalam masa beberapa tahun belakangan ini bisnis dihadapkan pada era destruktif berupa pandemi covid-19 yang telah menyebabkan krisis multidimensional dan merupakan bagian dari ancaman lingkungan eksternal yang tidak dapat dikendalikan oleh semua entitas baik pemerintah, bisnis, individu maupun organisasi.
“Kondisi krisis yang diakibatkan pandemi Covid-19 tersebut membuat pasar menjadi lebih cair di mana perubahan dan ketidakpastian terjadi dengan cepat dan tidak dapat diprediksi. Dampaknya tidak sedikit pebisnis yang harus gulung tikar ataupun tetap berusaha survive dengan melakukan transformasi bisnisnya,” ungkap Kusdi Raharjo.
Oleh karenanya, dalam seminar nasional tersebut selain menghadirkan dua akademisi sebagai narasumber seminar nasional tersebut, juga dihadirkan CEO Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari dari kalangan pengusaha yang akan berbicara dari aspek bisnis.
“Kami juga membuka call of paper dimana paper yang lolos seleksi nantinya akan kami cetak untuk menjadi rekomendasi bagi para pemangku kebijakan termasuk pelaku bisnis untuk dapat menjadi panduan dalam melakukan transformasi bisnis di era paska pandemi covid-19 ini,” ungkap Kusdi Raharjo.
Ditemui di lokasi yang sama, Dekan FIA UB, Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D., menyampaikan apresiasinya terkait dengan pelaksanaan Seminar Nasional dan Kongres Nasional AIABI di kampus FIA Universitas Brawijaya.
“FIA UB akan selalu mendukung dalam pengembangan ilmu seperti yang dilakukan oleh AIABI ini. Apalagi Ilmu Administrasi ini adalah yang tertua di sini. Sebelum ada fakultas ini berdiri, ilmu administrasi itu sudah ada. Oleh karena itu kami dari FIA UB sangat mengapresiasi pelaksanaan Seminar dan Kongres Nasional AIABI tahun 2022 ini,” ungkap Andy Fefta Wijaya.
Dekan FIA UB tersebut lebih lanjut berharap dengan adanya Kongres dan Seminar Nasional AIABI tersebut akan mampu membuat AIABI dapat berkontribusi optimal dalam menghasilkan serangkaian pendekatan keilmuan yang memiliki kebaruan dalam kajian administrasi bisnis.
FIA UB menurut Andy Fefta Wijaya berharap agar niat memperkuat landasan keilmuan dan memperkuat kolaborasi antar anggota AIABI dapat terus berjalan sehingga AIABI memiliki kemandirian dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang bersifat destruktif ke depannya.
“FIA UB sebagai center of excellent dalam keilmuan administrasi bisnis diharapkan mampu memacu dan menyediakan solusi atas permasalahan yang terjadi di bidang administrasi bisnis sehingga memberikan kemanfaatan yang inheren bagi masalah-masalah yang terjadi di masyarakat,” pungkas Andy Fefta Wijaya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kongres dan Seminar Nasional AIABI 2022, Mohammad Iqbal menjelaskan bahwa sebenarnya Kongres dan Seminar Nasional AIABI tersebut harus dilaksanakan pada tahun 2020 sesuai dengan habisnya masa jabatan Ketua IABI yakni 2016-2020.
“Namun karena terjadi pandemi akibat Covid-19 hampir dua tahun lamanya maka akhirnya baru dapat dilaksanakan tahun ini. FIA UB mendapatkan mandat untuk melaksanakan Kongres dan Seminar Nasional AIABI tahun ini,” ungkap Mohammad Iqbal. (Red)